Buncis dan Singkong Masuk Daftar Penyebab Inflasi Inhil - Pusat Informasi Indragiri Hilir

Senin, 02 Maret 2020

Buncis dan Singkong Masuk Daftar Penyebab Inflasi Inhil

Buncis dan Singkong Masuk Daftar Penyebab Inflasi Inhil

INHIL, Berita Info Inhil - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menggelar Press Release terkait perkembangam Indeks Harga Konsumem/Inflasi di Aula Kantor BPS Kabupaten Inhil, Senin (02/03/2020).

Kepala BPS Inhil, Hartono menyebutkan bahwa Pada bulan Februari 2020, Kota Tembilahan mengalami inflasi sebesar0,31 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,62.

"Tingkat inflasi tahun kalender Februari 2020sebesar 0,73 persen dantingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2020 terhadap Februari 2019) sebesar 3,05 persen," sebutnya

Hartono juga mengatakan bahwa Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,69 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,19 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin
rumah tangga sebesar 0,21 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,41 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,22 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,57 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,04 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen. Kelompok lainnya relatif stabil.

"Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Tembilahan antara lain: bawang putih, cabai merah, udang basah, minyak goreng, sewa rumah, emas perhiasan, jeruk, cabai merah kering, jagung muda/putren, pisang, buncis, daun singkong dan komoditas lainnya," Jelasnya.

Lebih lanjut, Hartono menyebutkan bahwa dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 16 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi. 

"Inflasi tertinggi di Kota Jambi sebesar 0,75 persen persen dan inflasi terendah di Kota Bengkulu sebesar 0,09 persen. Sedangkan deflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen dan deflasi terendah di Kota Padang sidimpuan sebesar 0,01 persen,"Jelasnya.

Sebagai informasi, Di Indonesia dari 90 kota IHK, 73 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Sintang sebesar 1,21 persen dengan IHK sebesar 109,73 dan terendah di Kota Pare-pare sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 103,82. 

Sementara deflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen dengan IHK sebesar 103,66 dan deflasi rendah di Kota Padang sidimpuan sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 104,01.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Muhibbudin Badan Kesbangpol, Taufik Marala Bappeda, Ifdiarman Disdagperin Syarifah Karyati Bagian Ekonoki, Yulida Purba Dinas Kopresai dan UKM. (Jb)





Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 Infoinhil.com | All Right Reserved