Viral soal Unggahan Toilet, Mana yang Lebih Sehat Toilet Duduk atau Jongkok? - Pusat Informasi Indragiri Hilir

Rabu, 17 Juni 2020

Viral soal Unggahan Toilet, Mana yang Lebih Sehat Toilet Duduk atau Jongkok?

Viral soal Unggahan Toilet, Mana yang Lebih Sehat Toilet Duduk atau Jongkok?

BERITA INFO INHIL - Sebuah unggahan menampilkan kondisi toilet duduk yang pecah diduga karena digunakan dengan cara yang tidak dianjurkan beredar di media sosial Twitter pada Senin (3/6/2020).

Pecahnya toilet tersebut diduga karena dipakai dengan cara jongkok oleh seseorang.


Dalam foto juga terlihat ada noda yang diduga darah berceceran di lantai kamar mandi.

Sejauh ini, unggahan tersebut telah di-retwit sebanyak 10.000 kali dan telah disukai sebanyak 18.800 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Lantas, lebih sehat mana penggunaan toilet duduk dengan jongkok?

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof DR dr Ari Fahrial Syam menjelaskan, orang menggunakan toilet dengan cara jongkok diduga untuk menghindari kontaminasi kuman yang menempel pada permukaan kloset.

Selain itu, dimungkinkan orang tersebut mengalami kesulitan ketika harus buang air besar (BAB) menggunakan toilet duduk.

"Kalau kita lihat dari faktor higienis, yang paling berisiko terkontaminasi adalah kloset duduk. Karena yang jadi masalah orang dapat tertular penyakit di situ," ujar Ari saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Selain itu, jika kita tidak mawas dengan kebersihan toilet, maka akan mengalami gatal pada bagian pantat.

Menurutnya, tindakan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kuman ketika hendak menggunakan toilet duduk yakni dengan mengusapkan tisu basah pada permukaan yang akan dipakai.

Ari menjelaskan, dalam anatomi tubuh posisi saluran pembuangan kotoran dalam keadaan berbelok ketika tubuh dalam kondisi berdiri.

Namun, ketika berjongkok, maka posisi saluran pembuangan menjadi lurus dan memudahkan untuk mengeluarkan feses.

"Sebenarnya, khusus untuk duduk (toilet duduk) itu usus agak berbelok-belok sedikit, nah kalau kita dalam posisi jongkok, maka belokannya akan lurus. Dampaknya, kotoran mudah keluar," ujar Ari.

"Ada suatu otot ketika kita posisi agak jongkok, akan lemas dan mudah keluar," lanjut dia.

Adapun penggunaan toilet jongkok, imbuhnya juga dapat memperkuat otot-otot panggul seseorang.

Tak hanya itu, posisi ketinggian toilet duduk juga berpengaruh pada kemudahan pengeluaran feses.

"Semakin tinggi toilet, maka semakin sulit ia akan mengeluarkan kotoran, karena anatomi usus tadi," ujar Ari.

Menurutnya, berlama-lama di toilet duduk dapat berakibat buruk pada kesehatan yakni ambeien, wasir atau hemoroid.

Solusi menggunakan toilet duduk
Ari menjelaskan, penggunaan toilet duduk sebaiknya diprioritaskan bagi seseorang dengan kondisi kegemukan atau lansia.

Pasalnya, penggunaan toilet ini juga dapat disesuaikan dengan kondisi tubuh.

Menurutnya, orang dengan kegemukan dan lansia mengalami daya untuk bangun dari jongkok ke posisi berdiri.

Oleh karena itu, dua kondisi tubuh inilah yang diprioritaskan untuk menggunakan toilet duduk.

"Untuk menyiasati, jika di rumah tidak ada toilet duduk, toilet tersebut harus ada pegangan untuk menopang tubuh orang tersebut agar mudah bangkit," katanya lagi.

Jika seseorang merasa toilet duduk tidak nyaman dipakai, dapat menambahkan kursi kecil pada bagian depan toilet agar membentuk sudut untuk memudahkan feses keluar.

sumber: kompas.com




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 Infoinhil.com | All Right Reserved