ROKANHILIR, Berita Info Inhil - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, mendampingi dan mendorong Desa Bakti Makmur dan Desa Pelita, Kecamatan Bagansenembah sebagai pilot project penghasil Gula Sawit.
PMD Rokan Hilir juga meminta kepada Kepenghuluan di daerah itu bisa mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam upaya pengembangan potensi yang ada di desanya.
Pj Kepala Dinas PMD Rohil, Yuhendra,SE , Rabu (18/03/2020), menjelaskan bahwa, informasi dan data potensi gula sawit yang ada di Desa Bakti Makmur dan Desa Pelita sangat potensial.
"Alhamdulillah kami sudah keliling untuk menggali potensi yang ada di desa-desa, kami temukan potensi gula sawit di desa Bakti Makmur dan desa Pelita, desa ini nantinya kita jadikan sebagai pilot project gula sawit, karena berdasarkan informasi dan data yang kita terima bahan baku untuk pembuatan gula sawit sangat banyak. Sekarang ini sudah tersedia sebanyak 3.000 batang untuk tonase gula 1 container mampu produksi 20 ton gula sawit per minggunya," sebut Yuhendra.
Potensi gula sawit di Rokan Hilir, kata Kadis PMD sejalan dengan acara Coffee Morning.Merajut Potensi Kepenghuluan melalui BUMKep. "Pihak Pelaku Usaha PT. UNILEVER INDONESIA akan segera mengkonkritkan Kesepakatan dan pola kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dan BUMKep karena potensi yang sesunghuhnya diperlukan untuk bahan gula Kecap yang sangat potensial," kata Yuhendra.
Selain meningkatkan perekonomian, pengolahan gula sawit juga mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. "Kesiapan petani pembuat gula sawit sudah ada sebanyak 30 orang dan sudah kita lakukan training. Produksi 3 hari terakhir sudah sesuai dengan spec kecap bango.Proses masak juga sudah kita training dan tinggal setting dan penambahan tungku masaknya," sebutnya.
Lebih lanjut disampaikan mantan Kabag Tapem Setda Rohil ini, Sambil mencari batang sawit diperlukan adanya pembicaraan antara perangkat desa dan kelompok pengutip nira guna membicarakan potensi gula sawit ini, dibuat bentuk bisnis model apa, pengolahannya siapa, apakah akan dikelola oleh petani atau BUMKep yang nantinya menampung hasil gula dan penyertaan pinjaman modal ke petani dengan bunga yang ringan.
"Untuk Gula Nipah kami juga sudah survey ke desa terkait dan secara potensi sangat luar bisa dan program pengembangan bisa kita mulai dari desa kubu dan desa suak air hitam," pungkasnya.(dgt)