Berita Info Inhil - Harga Emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam dibanderol Rp839 ribu per gram pada Rabu (11/3). Harga jual emas itu turun Rp3.000 dibanding kemarin sebesar Rp842 ribu.
Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) terkoreksi Rp3.000 per gram, yakni dari Rp767 ribu menjadi Rp764 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp444 ribu, 2 gram Rp1,62 juta, 3 gram Rp2,41 juta, 5 gram Rp4,01 juta, 10 gram Rp7,96 juta, 25 gram Rp19,8 juta, dan 50 gram Rp39,53 juta
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp79 juta, 250 gram Rp197,25 juta, 500 gram Rp394,3 juta, dan 1 kilogram Rp788,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.658,5 per troy ons atau melemah 0,11 persen. Sebaliknya, harga emas di perdagangan spot terkoreksi 0,6 persen ke US$1.659,3 per troy ons pada pagi ini.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan rencana kebijakan stimulus dari berbagai negara demi menghadapi dampak virus corona atau Covid-10 menjadi sentimen negatif bagi pergerakan harga emas dunia pada hari ini.
Stimulus ekonomi dilakukan guna memulihkan sektor bisnis hingga keuangan dunia. "Harga emas menjadi tertekan," ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Ariston memperkirakan harga emas bergerak di rentang US$1.642 sampai US$1.680 per troy ons pada hari ini. Kendati begitu, ia mengatakan masih ada peluang penguatan harga emas dalam beberapa waktu ke depan.
Sebab, kekhawatiran terhadap virus corona masih ada, meski sudah mulai melambat penyebarannya di China. Namun, di beberapa negara, virus corona masih jadi fokus pemerintah lokal.
"Tapi pasar keuangan masih volatil, kekhawatiran terhadap virus corona masih besar. Bila ekspektasi pasar terhadap stimulus tidak terpenuhi, sentimen negatif kembali masuk ke pasar keuangan," tandasnya.