Berita Info Inhil - Harga jual Enas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp815 ribu per gram pada Selasa (3/3) atau naik Rp5.000 dari Rp810 ribu per gram dibanding Senin (2/3). Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) meningkat Rp5.000 dari Rp732 ribu menjadi Rp737 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp432 ribu, 2 gram Rp1,57 juta, 3 gram Rp2,34 juta, 5 gram Rp3,89 juta, 10 gram Rp7,72 juta, 25 gram Rp19,2 juta, dan 50 gram Rp38,33 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp76,6 juta, 250 gram Rp191,25 juta, 500 gram Rp382,3 juta, dan 1 kilogram Rp764,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.598,3 per troy ons atau naik 0,22 persen. Begitu pula harga emas di perdagangan spot menguat 0,59 persen ke US$1.598,84 per troy ons pada pagi ini.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pergerakan harga emas di pasar internasional masih terus disokong oleh sentimen kekhawatiran pasar terhadap virus corona atau Covid-19. Diketahui, jumlah kasus infeksi virus corona di dunia terus meningkat.
Berdasarkan data penyebaran virus corona dari Johns Hopkins CSSE pada Selasa (3/3) pukul 09.00 WIB, jumlah kasus positif telah mencapai 90.912 dengan jumlah korban meninggal sebanyak 3.117 orang di dunia. Kasus terbanyak terjadi di China, Korea Selatan, Italia, Iran, dan Jepang.
Tak hanya itu, beberapa negara pun ikut mengumumkan kasus positif virus corona perdana mereka. Misalnya, Indonesia, India, hingga Arab Saudi.
"Pasar masih mengkhawatirkan perkembangan virus corona yang terus bertambah di luar China. Ini menjadi pendorong naik harga emas," ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Selasa (3/3).
Sementara di pasar keuangan, sentimen penguatan harga emas berasal dari kebijakan moneter para bank sentral di dunia. Sebelumnya, pasar telah menanti rencana pemotongan tingkat suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve sebesar 25 basis poin (bps).
Ekspektasi pasar rupanya mendorong bank sentral Jepang, Bank of Japan mengumumkan kebijakan operasi pasar dengan membeli surat utang atau obligasi sekitar 500 miliar yen. Selain itu, pasar juga menanti kebijakan moneter dari bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia.
Kendati begitu, Ariston melihat ada pula faktor yang bisa menghambat pergerakan harga emas ke depan. Sebab, bursa saham Asia mulai bergerak positif pada hari ini.
"Sentimen positif ini mungkin bisa menahan penguatan harga emas," katanya.
Ia pun memperkirakan harga emas akan bergerak di rentang yang lebih sempit dari kemarin. Proyeksinya, harga emas ada di kisaran US$1.570 sampai US$1.620 per troy ons pada hari ini.