INHIL, Berita Info Inhil - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Hartono, S.Si menyebut bahwa pada bulan Maret 2020, Kota Tembilahan mengalami deflasi sebesar 0,04 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,58.
"Tingkat inflasi tahun kalender Maret 2020 sebesar 0,69 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 2,84 persen," sebutnya kepada Riaulink.com, Rabu (01/04/2020).
Lanjutnya, Hartono menyebut Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,68 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,46 persen.
"Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,23 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,31 persen. Sementara kelompok lainnya relatif stabil," jelasnya.
Lebih lanjut, Hartono menjelaskan bahwa Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Tembilahan antara lain: cabai merah, bawang putih, udang basah, daging ayam ras, kerang, telepon seluler, kayu lapis, cabai rawit, kentang, buncis, tomat, laptop/notebook, petai, pengaharum cucian/pelembut, sawi
hijau, santan jadi, susu bubuk dan komoditas lainnya.
Tambahnya, Hartono juga menyebut bahwa dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 14 kota mengalami deflasi dan 10 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi di Kota Sibolga sebesar 0,79 persen dan deflasi terendah di Kota Bengkulu sebesar 0,02 persen. Sedangkan inflasi tertinggi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,64 persen dan inflasi terendah di Kota Pekanbaru sebesar 0,01 persen.
Sebagai informasi, Di Indonesia dari 90 kota IHK, 47 kota mengalami deflasi dan 43 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi di Kota Timika sebesar 1,91 persen dengan IHK sebesar 102,79 dan deflasi terendah di Kota Tangerang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 104,4. Sementara inflasi tertinggi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,64 persen dan inflasi terendah di Kota Pekanbaru, Surakarta dan Surabaya masing-masing sebesar 0,01 persen.
"Tingkat inflasi tahun kalender Maret 2020 sebesar 0,69 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 2,84 persen," sebutnya kepada Riaulink.com, Rabu (01/04/2020).
Lanjutnya, Hartono menyebut Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,68 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,46 persen.
"Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,23 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,31 persen. Sementara kelompok lainnya relatif stabil," jelasnya.
Lebih lanjut, Hartono menjelaskan bahwa Komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Tembilahan antara lain: cabai merah, bawang putih, udang basah, daging ayam ras, kerang, telepon seluler, kayu lapis, cabai rawit, kentang, buncis, tomat, laptop/notebook, petai, pengaharum cucian/pelembut, sawi
hijau, santan jadi, susu bubuk dan komoditas lainnya.
Tambahnya, Hartono juga menyebut bahwa dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 14 kota mengalami deflasi dan 10 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi di Kota Sibolga sebesar 0,79 persen dan deflasi terendah di Kota Bengkulu sebesar 0,02 persen. Sedangkan inflasi tertinggi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,64 persen dan inflasi terendah di Kota Pekanbaru sebesar 0,01 persen.
Sebagai informasi, Di Indonesia dari 90 kota IHK, 47 kota mengalami deflasi dan 43 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi di Kota Timika sebesar 1,91 persen dengan IHK sebesar 102,79 dan deflasi terendah di Kota Tangerang sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 104,4. Sementara inflasi tertinggi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,64 persen dan inflasi terendah di Kota Pekanbaru, Surakarta dan Surabaya masing-masing sebesar 0,01 persen.
Loading...
loading...