PKS Heran dengan Rezim Jokowi: Kematian Akibat Corona Naik Kok New Normal - Pusat Informasi Indragiri Hilir

Jumat, 29 Mei 2020

PKS Heran dengan Rezim Jokowi: Kematian Akibat Corona Naik Kok New Normal

PKS Heran dengan Rezim Jokowi: Kematian Akibat Corona Naik Kok New Normal

BERITA INFO INHIL - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ansory Siregar heran dengan rencana pemerintah Jokowi yang menerapkan New Normal di tengah pandemi corona atau Covid-19.

Padahal, angka penularan virus asal Kota Wuhan di Indonesia itu masih sangat tinggi.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini menyebut, ada beberapa alasan kenapa new normal belum tepat diberlakukan saat ini.

Pertama, rataan angka kematian akibat Covid-19 saat ini yang mencapai 20-25 orang per hari.

Padahal, minggu kedua April penerapan PSBB, rataan angka kematian per hari antara 8-12 orang.

“Bagaimana mau masuk new normal sementara korban kematian akibat covid 19 ini belum terkendali,” ucap Ansory kepada jpnn.com, Jumat (29/5).

Belum lagi persyaratan-persyaratan yang dikeluarkan badan kesehatan dunia WHO.

Bahwa sebelum memasuki masa new normal harus dipastikan terlebih dahulu sejumlah indikator bisa dipenuhi.

Beberapa indikator itu seperti penularan Covid-19 yang sudah terkendali.

Juga kesehatan masyarakat dan kapasitas sistem kesehatan harus bisa mengidentifikasi, mengisolasi, melacak kontak dan mengkarantina.

Kemudian, mengurangi risiko wabah dengan pengaturan yang ketat pada tempat rentan dan komunitas rentan seperti lansia.

Selain itu juga kesehatan mental dan pemukiman padat.

Lalu, adanya pencegahan di semua lini tempat kerja, risiko imported case sudah bisa dikendalikan.

Dalam pelaksanaannya, seluruh komponen masyarakat harus ikut berperan dan terlibat dalam transisi.

“Dari beberapa hal di atas, untuk situasi sekarang, pemerintah belum mampu melakukannya,” tegas legislator PKS ini.

Atas pertimbangan itu, politisi asal Sumatera Utara ini meminta pemerintah sebaiknya bersabar menunggu saat yang tepat untuk menerapkan new normal.

Hal itu dilakukan demi menghindari bahaya kemanusiaan yang abnormal di masa mendatang.

“Sekali lagi, janganlah berspekulasi untuk menerapkan new normal ini, serta janganlah bicara untung rugi untuk nyawa kemanusiaan,” tandasnya.

Sumber: Pojoksatu.id




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 Infoinhil.com | All Right Reserved