Kegemparan Surat Suara Sudah Dicoblos - Pusat Informasi Indragiri Hilir

Jumat, 04 Januari 2019

Kegemparan Surat Suara Sudah Dicoblos

Kegemparan Surat Suara Sudah Dicoblos


Berita Terkini - Pada awal tahun 2019 tepatnya pada tanggal 1 Januari, masyarakat sudah digemparkan dengan isu surat suara pemilu yang sudah dicoblos.

Isu ini awalnya bermula dari sosial media seperti Twitter dan Facebook tapi kemudian merambah ke mana – mana. Isu ini membuat pandangan masyarakat makin goyah akan kemampuan KPU dalam menghindari kecurangan dan makin lama – makin besar suaranya.

Bisa dibilang kisah surat suara yang sudah dicoblos ini termasuk berita politik terkini hari ini yang sedang hot.

Runtutan Cerita

Bagi Anda yang ketinggalan berita, isu ini disebarkan dalam bentuk rekaman video. Dalam video tersebut terdengar seorang laki – laki menyatakan hal berikut:

“Ini sekarang ada 7 kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun. Di buka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi. Itu kemungkinan dari Cina itu. Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1. Tolong sampaikan ke akses, ke pak Darma kek atau ke pusat ini tak kirimkan nomor telepon orangku yang di sana untuk membimbing ke kontainer itu. Ya. Atau syukur ada akses ke Pak Djoko Santoso. Pasti marah kalau beliau ya langsung cek ke sana ya.”

Setelah membuat banyak orang gempar, KPU akhirnya membuat konferensi pers untuk menenangkan warga. Saat di temui setelah konferensi pers, Ketua KPU Arief Budiman menyatakan bahwa timnya sudah berkoordinasi dengan Bawaslu dan sepakat bahwa ia dan tim harus melakukan cek langsung untuk mendapatkan data dan fakta yang lebih kongkrit.

Jadi pada hari itu juga sejumlah komisioner KPU dan Bawaslu datang ke kantor Bea Cukai Tanjung Priuk untuk melihat surat – surat kelengkapan beserta barang yang disebutkan di video viral tersebut.

Setelah dikonfirmasi semuanya, KPU menemukan bahwa pemberitaan tersebut adalah hoax. Tujuh kontainer berisikan surat suara yang sudah dicoblos tidak ditemukan. Tidak ada juga laporan penyitaan atau pemindahan barang sebelum pihak KPU datang ke tempat tersebut.

Dari hasil penyidikan langsung ini jelas tidak ada bukti apapun yang menyatakan kontainer tersebut adalah nyata.

Pada tanggal 2 Januari 2019, pihak KPU mengumumkan hasil penemuanya dan menyebarkan ke publik kebenaran berita hoax tersebut. Dalam pernyataan itu ditambahkan bahwa status surat suara sekarang ini masih dalam tahap lelang. Direncanakan surat suara baru akan diproduksi pada pertengahan bulan Januari 2019.

Sekarang penyidikan tentang hoax ini ada di tangan Bareskrim. Pihak Bareskrim berjanji menyusut hal ini sampai tuntas dan mengungkap siapa pelaku di balik penyebaran berita bohong tersebut. Sampai berita politik terkini hari ini, penyelidikan masih berlanjut.

Efek Hoax

Persebaran hoax seperti hal ini tentunya makin sering terjadi akhir – akhir ini. Walaupun begitu, hoax yang satu ini cukup besar efeknya pada persepsi masyarakat. Isu - isu masalah manipulasi suara selalu ada dibelakang pemikiran publik dan video ini membuat semua orang yang melihatnya berfikir KPU tidak bekerja baik.

Pernyataan bahwa surat pemilu Jokowi sudah dicoblos juga menjadi bahan perdebatan bagi para pendukung Prabowo. Perdebatan bercampur ketidak percayaan pada pihak KPU membuat kabar tidak ini menjadi lebih booming.

Saat pernyataan hoax dari KPU keluar, sebagian masyarakat merasa lega tapi ada juga yang masih curiga. Kecurigaan ini ditujukan pada kubu Jokowi dan juga KPU. Hilangnya cuitan Andi Arif juga banyak dipandang sebagai upaya pihak tertentu untuk menutupi kebenaran.

Hal ini ditekankan oleh sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ia meluncurkan sindiran yang membandingkan hilangnya cuitan si Andi sama dengan peristiwa hilangnya aktivis pada zaman Orde Baru. Walaupun disampaikan dengan nada bercanda, banyak masyarakat yang menangkap hal ini dengan serius.

Karena tidak semua orang percaya akan pernyataan KPU dan pemberitaan media besar, masih saja ada orang yang membahas hal ini. Banyak pihak berharap pembicaraan tentang hal yang tidak jelas ini berhenti tapi sepertinya publik berkata lain.

Pihak Jokowi dan Prabowo sepertinya hanya ingin move-on tapi pendukungnya tidak membiarkan hal ini menjadi tenang. Pendukung Prabowo masih membahas adanya kemungkinan Jokowi yang menduduki kursi pemerintahan sekarang melakukan kecurangan. Sedangkan pendukung Jokowi menduga – duga hoax ini sengaja disebarkan oleh pihak Prabowo.

Karena kondisi belum segera reda Pihak Jokowi dan Prabowo meluncurkan beberapa pernyataan. Presiden RI Joko Widodo meminta semua pihak agar tetap tenang dalam menyambut pemilu. Ia meminta agar masyarakat Indonesia menghindari penyebaran hoax dan perdebatan saling fitnah.

Saat ditanya mengenai tanggapan kasus hoax surat pemilu yang sudah dicoblos ia menyayangkan berita fitnah ini sudah muncul padahal surat pemilunya saja belum selesai di cetak.
   
Sedangkan di pihak Prabowo, Sandi menyatakan bahwa ia cukup percaya diri bahwa masyarakat tidak akan terpengaruh hoax. Menurutnya masyarakat sudah tahu ke mana harus memfokuskan perhatian mereka.

Menurutnya, masyarakat sekarang harus lebih menekankan perhatiannya pada hal – hal ekonomi.

Sandi juga menegur para relawan agar tidak membesar besarkan berita sebelum adanya validasi yang jelas. Jika terlalu membesarkan berita yang belum tentu benar, masyarakat bisa jadi makin tinggi tingkat ketidak percayaanya.

Di era internet ini memang sulit mencari kebenaran dalam semua pemberitaan. Informasi tidak benar bisa lebih cepat menyebar dibandingkan proses verifikasinya.

Dalam dunia permainan politik sekarang, pandangan masyarakat sepertinya menjadi sangat tergantung dengan apa yang keluar dari sosial media. Jika tidak ada yang memberi kepastian, opini dan berita di dalam sosial media tersebut akan menjadi makin besar dan sering kali membuat ketakutan.

Hal yang Bisa Diambil

Dari berita hoax ini sebetulnya banyak yang bisa diambil sebagai pelajaran. Hal seperti jangan mudah percaya dengan apa yang keluar dari internet, selalu lakukan konfirmasi sebelum menyebarkan berita dan bersikap tenang menghadapi kejadian – kejadian yang belum tentu benar.

Masalah hoax ini menjadi besar sebetulnya karena situasi politik Indonesia sedang tidak labil menjelang pemilu. Banyak perpecahan terjadi akibat pendukung Jokowi dan pendukung Prabowo saling berbenturan.

Jadi saat ada pihak yang nakal menyebarkan hoax yang berhubungan dengan salah satu capres tersebut, sosial media menjadi gempar.

Pihak yang membuat gaduh dan memulai hoax surat suara yang sudah dicoblos ini sampai sekarang belum ditemukan. Dari info – info yang didapatkan sepertinya pelaku tidak memiliki hubungan dengan pihak – pihak capres.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penyelidikan sementara adalah pihak atau individu hanya asal menyebarkan berita tidak benar.

Walaupun begitu tidak menutup kemungkinan berita ini disebar hanya untuk mengganggu kondisi politik Indonesia dan menyebabkan perpecahan. Jadi dari pada termakan berita tidak benar dan menjadi geram, masyarakat diminta untuk tetap menunggu hasil penyelidikan sebelum menyimpulkan hal – hal lain.

Berdebat tentang sesuatu yang tidak benar hanya akan menguras tenaga dan tidak akan membuat hati tenang.

Usahakan selalu cek sumber berita yang Anda dapatkan agar tidak termakan kasus hoax – hoax lain yang mungkin akan muncul. Sekian berita politik terkini hari ini.



Ini Posting Terlama

Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 Infoinhil.com | All Right Reserved