BERITA INFO INHIL - Setelah sempat landai selama dua pekan, kasus positif Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 bertambah sebanyak 10 kasus, sehingga total pasien positif corona menjadi 37 kasus per Kamis (18/06/2020).
Sementara satu orang di antaranya meninggal dunia tengah dalam penanganan Tim Medis RICU Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Pemerintahan Aceh Saifullah Abdul Gani, menyebutkan 10 kasus terbaru Covid-19 di Aceh terdiri-dari 7 orang dari Aceh Utara, 1 Aceh Besar, 1 Banda Aceh, dan 1 dari Aceh Selatan.
Ketujuh kasus dari Aceh utara tersebut masing-masing berinisial HM (10), MN (18), MY (65), SN (53), MW (65), YN (44), dan KA (49).
Penyebab lonjakan: hasil tracing ke kontak terdekat
Mereka terungkap positif Covid-19 karena tracing (pelacakan) oleh Tim Surveilans Gugus Tugas Covid-19 Aceh dan kabupaten/kota terhadap orang-orang yang pernah kontak erat dengan salah satu dari 7 orang positif Covid-19 sebelumnya, baik dari Kota Lhokseumawe maupun dari Aceh Utara.
Tujuh pasien positif Covid-19 yang sudah terindikasi sebelumnya itu yakni MS (42), DL (41), JB (16), MH (14), YI (13), RM (63) dan SH (45).
Ia menjelaskan, begitu MS dan DL diketahui positif Covid-19 pada 6 Juni 2020, tim surveilans mengambil sampel swab terhadap 33 orang kontak eratnya, dan dikirim ke Laboratorium Balai Litbangkes Aceh, untuk diperiksa dengan RT-PCR.
Hasil yang diperoleh pada 13 Juni 2020, ternyata 5 orang konfirmasi positif Covid-19, yakni JB, MH, YI, dan RM, dari Kota Lhokseumawe. Sedangkan SH dari Aceh Utara.
Kemudian menyusul hasil pada 16 Juni 2020, terungkap lagi 7 orang positif, yakni HM, MN, MY, SN, MW, YN, dan KA. Semuanya warga Aceh Utara.
“Kasus Covid-19 di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara paling banyak saat ini dan sudah menjadi klaster tersendiri,” sebut Saifullah, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (18/6/2020).
Pasien di luar klaster Aceh Utara dan Lhokseumawe
Sedangkan tiga orang lainnya yang positif Covid-19, dari luar klaster Kota Lhokseumawe dan klaster Aceh Utara, masing-masing inisial RR (18), MI (29), dan Suk (63).
Pasien laki-laki RR merupakan warga Aceh Selatan. Ia memiliki riwayat ke daerah penularan lokal di Sumatera Utara, dan hasil rapid test menunjukkan reaktif virus, dan hasil pemeriksaan swab-nya pun konfirmasi positif Covid-19. Ia saat ini dirawat di RSU Aceh Selatan.
Sementara MI, seorang karyawan sebuah bank swasta di Banda Aceh. Laki-laki ini beralamat di Kota Medan namun tinggal di Kota Banda Aceh.
Ia diketahui positif Covid-19 berawal dari hasil reaktif rapid test dan hasil uji swab dengan RT- PCR juga positif terinfeksi dengan virus Corona. MI saat ini di rawat di Ruang Isolasi Pinere, RSUDZA Banda Aceh, sejak 17 Juni 2020.
Sementara, Suk (63) meninggal dunia saat dalam perawatan Tim Medis RSUDZA Banda Aceh. Ia merupakan warga Brandan Barat, Sumatera Utara.
Berdasarkan informasi dari tim surveilans Gugus Tugas Covid-19, Suk berkunjung ke rumah anaknya di kawasan Lambaro, Aceh Besar. Ia tiba pada 12 Juni 2020.
Minta warga jangan panik, perketat pintu masuk perbatasan
Pemerintah meminta masyarakat tidak perlu panik menyikapi lonjakan kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir, dan terbentuknya klaster Covid-19 di Lhokseumawe dan Aceh Utara.
Pemerintah, sebut Saifullah Abdul Gani meminta warga untuk bisa meningkatkan disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan virus corona dalam setiap aspek kehidupannya.
“Virus corona itu memang tak kasat mata mamun korban-korbannya sudah di depan mata kita, karena itu mari menyikapinya dengan cara yang lebih serius, rasional, dan pro aktif, menangkal penularannya secara personal maupun bersama-sama masyarakat, dan pemerintah daerah,” imbau Saifullah.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas kabupaten/kota untuk memperketat pengawasan lalu-lintas orang yang keluar-masuk Aceh di perbatasan Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Singkil, dan Kota Subulussalam.
sumber: kompas.com
Sementara satu orang di antaranya meninggal dunia tengah dalam penanganan Tim Medis RICU Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Pemerintahan Aceh Saifullah Abdul Gani, menyebutkan 10 kasus terbaru Covid-19 di Aceh terdiri-dari 7 orang dari Aceh Utara, 1 Aceh Besar, 1 Banda Aceh, dan 1 dari Aceh Selatan.
Ketujuh kasus dari Aceh utara tersebut masing-masing berinisial HM (10), MN (18), MY (65), SN (53), MW (65), YN (44), dan KA (49).
Penyebab lonjakan: hasil tracing ke kontak terdekat
Mereka terungkap positif Covid-19 karena tracing (pelacakan) oleh Tim Surveilans Gugus Tugas Covid-19 Aceh dan kabupaten/kota terhadap orang-orang yang pernah kontak erat dengan salah satu dari 7 orang positif Covid-19 sebelumnya, baik dari Kota Lhokseumawe maupun dari Aceh Utara.
Tujuh pasien positif Covid-19 yang sudah terindikasi sebelumnya itu yakni MS (42), DL (41), JB (16), MH (14), YI (13), RM (63) dan SH (45).
Ia menjelaskan, begitu MS dan DL diketahui positif Covid-19 pada 6 Juni 2020, tim surveilans mengambil sampel swab terhadap 33 orang kontak eratnya, dan dikirim ke Laboratorium Balai Litbangkes Aceh, untuk diperiksa dengan RT-PCR.
Hasil yang diperoleh pada 13 Juni 2020, ternyata 5 orang konfirmasi positif Covid-19, yakni JB, MH, YI, dan RM, dari Kota Lhokseumawe. Sedangkan SH dari Aceh Utara.
Kemudian menyusul hasil pada 16 Juni 2020, terungkap lagi 7 orang positif, yakni HM, MN, MY, SN, MW, YN, dan KA. Semuanya warga Aceh Utara.
“Kasus Covid-19 di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara paling banyak saat ini dan sudah menjadi klaster tersendiri,” sebut Saifullah, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (18/6/2020).
Pasien di luar klaster Aceh Utara dan Lhokseumawe
Sedangkan tiga orang lainnya yang positif Covid-19, dari luar klaster Kota Lhokseumawe dan klaster Aceh Utara, masing-masing inisial RR (18), MI (29), dan Suk (63).
Pasien laki-laki RR merupakan warga Aceh Selatan. Ia memiliki riwayat ke daerah penularan lokal di Sumatera Utara, dan hasil rapid test menunjukkan reaktif virus, dan hasil pemeriksaan swab-nya pun konfirmasi positif Covid-19. Ia saat ini dirawat di RSU Aceh Selatan.
Sementara MI, seorang karyawan sebuah bank swasta di Banda Aceh. Laki-laki ini beralamat di Kota Medan namun tinggal di Kota Banda Aceh.
Ia diketahui positif Covid-19 berawal dari hasil reaktif rapid test dan hasil uji swab dengan RT- PCR juga positif terinfeksi dengan virus Corona. MI saat ini di rawat di Ruang Isolasi Pinere, RSUDZA Banda Aceh, sejak 17 Juni 2020.
Sementara, Suk (63) meninggal dunia saat dalam perawatan Tim Medis RSUDZA Banda Aceh. Ia merupakan warga Brandan Barat, Sumatera Utara.
Berdasarkan informasi dari tim surveilans Gugus Tugas Covid-19, Suk berkunjung ke rumah anaknya di kawasan Lambaro, Aceh Besar. Ia tiba pada 12 Juni 2020.
Minta warga jangan panik, perketat pintu masuk perbatasan
Pemerintah meminta masyarakat tidak perlu panik menyikapi lonjakan kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir, dan terbentuknya klaster Covid-19 di Lhokseumawe dan Aceh Utara.
Pemerintah, sebut Saifullah Abdul Gani meminta warga untuk bisa meningkatkan disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan virus corona dalam setiap aspek kehidupannya.
“Virus corona itu memang tak kasat mata mamun korban-korbannya sudah di depan mata kita, karena itu mari menyikapinya dengan cara yang lebih serius, rasional, dan pro aktif, menangkal penularannya secara personal maupun bersama-sama masyarakat, dan pemerintah daerah,” imbau Saifullah.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas kabupaten/kota untuk memperketat pengawasan lalu-lintas orang yang keluar-masuk Aceh di perbatasan Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Singkil, dan Kota Subulussalam.
sumber: kompas.com
Loading...
loading...