BERITA INFO INHIL - Gubernur Bali Wayan Koster mengaku mendapat apresiasi dari Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam menangani virus corona. Pujian itu diucapkan Luhut, saat Koster melaporkan kasus virus corona.
"Pemerintah Pusat melalui Bapak Menko Maritim dan Investasi (Luhut) telah memonitor penanganan COVID-19 di Bali, bahkan sudah dibahas dalam Rapat Kabinet dan dilaporkan kepada Bapak Presiden (Jokowi). Beliau menyampaikan bahwa penanganan COVID-19 di Bali sudah berjalan dengan baik," kata Koster dalam keterangan persnya, Senin (4/5).
Luhut meminta Koster meningkatkan kinerja dalam menangani COVID-19 di Bali. Bahkan, kata Koster, Luhut berharap Bali bisa menjadi provinsi pertama yang menyelesaikan pandemi corona.
"Oleh karena itu, beliau memberi arahan dan menugaskan Saya sebagai Gubernur dan Ketua Gugus Tugas Provinsi Bali agar penanganan COVID-19 semakin baik dan terus ditingkatkan sehingga diharapkan Bali akan menjadi provinsi pertama yang pandemi COVID-19 bisa berakhir," imbuh Koster.
Luhut juga menyampaikan apresiasinya kepada desa adat dalam upaya memutus penyebaran virus corona.
"Dalam upaya tersebut, Beliau sangat mengapresiasi peran desa adat dan desa di Bali yang mampu menjaga wilayahnya dengan sangat ketat sehingga bisa mencegah penyebaran COVID-19," kata Koster.
Koster menambahkan meski tak menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), virus corona di Bali masih bisa dikendalikan. Kondisi ini tak sesuai dengan sorotan media asing Bali terancam COVID-19.
"Padahal, sebelumnya berbagai pihak sangat mengkhawatirkan Bali akan terancam COVID-19 karena sebagai destinasi wisata dunia terbesar di Indonesia. Tetapi sejauh ini, fakta menunjukkan hal yang kontras berbeda," imbuh Koster.
Menurut Koster, penanganan baik ini dapat dilihat dari persentase penularan atau penyebaran virus corona di Bali. Total Kumulatif positif virus corona hingga hari ini sebanyak 271 orang. Terdiri dari WNA sebanyak 8 orang (3%), WNI pekerja Migran Indonesia atau anak buah kapal 146 orang (54 %), WNI terjangkit dari daerah luar Bali 20 orang (7 %), dan transmisi lokal 97 orang (36 %).
Sementara data sembuh dari virus corona sebanyak 159 orang (59%) dan meninggal sebanyak 4 orang (1 orang). Sedangkan, jumlah yang masih dirawat sebanyak 108 orang (40 %).
Menurut Koster, dari rata-rata penambahan pasien positif per hari, Bali lebih rendah dibandingkan DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Banten, yakni 7 orang. Pasien positif sebagian besar bersumber dari pekerja migran atau anak buah kapal.
"Persentase kesembuhan pasien positif COVID-19, Bali mencapai sekitar 58.67% yang paling tinggi di Indonesia dan berbeda jauh daripada 9 provinsi lainnya, bahkan jauh diatas rata-rata nasional (16,86%) dan global/dunia (32,10%). Di Bali, rata-rata lama perawatan pasien positif COVID-19 sampai sembuh adalah selama 13 hari, masa perawatan paling cepat selama 3 hari, dan paling lama 39 hari," kata Koster.
Sumber: kumparan.com
"Pemerintah Pusat melalui Bapak Menko Maritim dan Investasi (Luhut) telah memonitor penanganan COVID-19 di Bali, bahkan sudah dibahas dalam Rapat Kabinet dan dilaporkan kepada Bapak Presiden (Jokowi). Beliau menyampaikan bahwa penanganan COVID-19 di Bali sudah berjalan dengan baik," kata Koster dalam keterangan persnya, Senin (4/5).
Luhut meminta Koster meningkatkan kinerja dalam menangani COVID-19 di Bali. Bahkan, kata Koster, Luhut berharap Bali bisa menjadi provinsi pertama yang menyelesaikan pandemi corona.
"Oleh karena itu, beliau memberi arahan dan menugaskan Saya sebagai Gubernur dan Ketua Gugus Tugas Provinsi Bali agar penanganan COVID-19 semakin baik dan terus ditingkatkan sehingga diharapkan Bali akan menjadi provinsi pertama yang pandemi COVID-19 bisa berakhir," imbuh Koster.
Luhut juga menyampaikan apresiasinya kepada desa adat dalam upaya memutus penyebaran virus corona.
"Dalam upaya tersebut, Beliau sangat mengapresiasi peran desa adat dan desa di Bali yang mampu menjaga wilayahnya dengan sangat ketat sehingga bisa mencegah penyebaran COVID-19," kata Koster.
Koster menambahkan meski tak menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), virus corona di Bali masih bisa dikendalikan. Kondisi ini tak sesuai dengan sorotan media asing Bali terancam COVID-19.
"Padahal, sebelumnya berbagai pihak sangat mengkhawatirkan Bali akan terancam COVID-19 karena sebagai destinasi wisata dunia terbesar di Indonesia. Tetapi sejauh ini, fakta menunjukkan hal yang kontras berbeda," imbuh Koster.
Menurut Koster, penanganan baik ini dapat dilihat dari persentase penularan atau penyebaran virus corona di Bali. Total Kumulatif positif virus corona hingga hari ini sebanyak 271 orang. Terdiri dari WNA sebanyak 8 orang (3%), WNI pekerja Migran Indonesia atau anak buah kapal 146 orang (54 %), WNI terjangkit dari daerah luar Bali 20 orang (7 %), dan transmisi lokal 97 orang (36 %).
Sementara data sembuh dari virus corona sebanyak 159 orang (59%) dan meninggal sebanyak 4 orang (1 orang). Sedangkan, jumlah yang masih dirawat sebanyak 108 orang (40 %).
Menurut Koster, dari rata-rata penambahan pasien positif per hari, Bali lebih rendah dibandingkan DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Banten, yakni 7 orang. Pasien positif sebagian besar bersumber dari pekerja migran atau anak buah kapal.
"Persentase kesembuhan pasien positif COVID-19, Bali mencapai sekitar 58.67% yang paling tinggi di Indonesia dan berbeda jauh daripada 9 provinsi lainnya, bahkan jauh diatas rata-rata nasional (16,86%) dan global/dunia (32,10%). Di Bali, rata-rata lama perawatan pasien positif COVID-19 sampai sembuh adalah selama 13 hari, masa perawatan paling cepat selama 3 hari, dan paling lama 39 hari," kata Koster.
Sumber: kumparan.com
Loading...
loading...