INFO INHIL - Media sosial facebook dihebohkan cuplikan video singkat berdurasi 1 menit lebih yang menyebutkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan kurang baik.
Video yang menghebohkan tersebut tampak memperlihatkan keadaan perempuan yang sedang terbaring sakit diatas kasur inap di rumah sakit.
Kemudian diperlihatkan keadaan pasien sedang di inpus, dengan keadaan input yang belum diganti oleh petugas. Hingga terlihat darah mengendap diselang inpus dan isi inpus juga dalam keadaan kosong.
“Ini di rumah sakit umum pelayanannya kurang, sampai diselang naik darah belum diganti inpusnya. Tadi berapa kali kami melapor kepetugasnya tidak ada tanggapan, ini dirumah sakit umum ni di Tembilahan. Saya viralkan nanti ni kena nanti orang ni darah naik tidak diganti-ganti. Kalau saya punya duit ngapain saya kesini, tapi cara pelayan disini kurang,” kata pria yang tidak menyebutkan identitas dirinya dan pasien dalam rekaman video tersebut.
Disebutkannya bahwa yang sakit di RSUD Puri Husada Tembilahan pada mengeluh semua.
“Yang sakit semua disini pada ngeluh semua disini. Iyakan, dari tadi nah darahnya naik tidak di ganti-ganti tidak ada tanggapan sama dokternya,”sambungnya dalam video itu.
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, Saut Pakpahan dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Rabu (26/2/2020) sore membantah apa yang disampaikan pria dalam kutipan video tersebut.
Dikatakannya bahwa RSUD Puri Husada Tembilahan sudah memberikan pelayanan yang maksimal terhadap pasien tersebut, dan pasien-pasien lainnya.
“Hanya pada saat itu petugas sedang mengambil inpus pengganti di ruang inpus yang jaraknya cukup jauh dengan ruangan pasien dan inpus juga sudah dikunci atau dimatikan oleh petugas untuk diganti dengan inpus yang baru,”katanya.
Dikatakan Saut bahwa kejadian itu awal bulan dan inisial nama pasien SL warga Tembilahan mengalami penyakit struk ringan. Kemudian pada saat itu pasien baru dikirim dari UGD langsung kerawat inap kelas III penyakit dalam, dan seketika sampai diruang rawat inap petugas hendak mengganti input. Akan tetapi jarak petugas mengabil input pengganti agak jauh dari ruang inap sehingga terlambat beberapa menit. Hingga sore hari pasien pindah keruang niero.
“Tidak masalahlah, dan ini juga menjadi masukan dan perbaikan bagi RSUD Puri Husada Tembilahan agar lebih baik lagi dalam hal pelayanan,”lanjutnya.
Pada saat itu, mesti ada darah diselang inpus dan sudah ditangani petugas. Akan tetapi tidak bermasalah bagi pasen, hanya pihak keluarga panik melihat hal itu. (Ayen)
Video yang menghebohkan tersebut tampak memperlihatkan keadaan perempuan yang sedang terbaring sakit diatas kasur inap di rumah sakit.
Kemudian diperlihatkan keadaan pasien sedang di inpus, dengan keadaan input yang belum diganti oleh petugas. Hingga terlihat darah mengendap diselang inpus dan isi inpus juga dalam keadaan kosong.
“Ini di rumah sakit umum pelayanannya kurang, sampai diselang naik darah belum diganti inpusnya. Tadi berapa kali kami melapor kepetugasnya tidak ada tanggapan, ini dirumah sakit umum ni di Tembilahan. Saya viralkan nanti ni kena nanti orang ni darah naik tidak diganti-ganti. Kalau saya punya duit ngapain saya kesini, tapi cara pelayan disini kurang,” kata pria yang tidak menyebutkan identitas dirinya dan pasien dalam rekaman video tersebut.
Disebutkannya bahwa yang sakit di RSUD Puri Husada Tembilahan pada mengeluh semua.
“Yang sakit semua disini pada ngeluh semua disini. Iyakan, dari tadi nah darahnya naik tidak di ganti-ganti tidak ada tanggapan sama dokternya,”sambungnya dalam video itu.
Menanggapi hal itu, Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, Saut Pakpahan dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Rabu (26/2/2020) sore membantah apa yang disampaikan pria dalam kutipan video tersebut.
Dikatakannya bahwa RSUD Puri Husada Tembilahan sudah memberikan pelayanan yang maksimal terhadap pasien tersebut, dan pasien-pasien lainnya.
“Hanya pada saat itu petugas sedang mengambil inpus pengganti di ruang inpus yang jaraknya cukup jauh dengan ruangan pasien dan inpus juga sudah dikunci atau dimatikan oleh petugas untuk diganti dengan inpus yang baru,”katanya.
Dikatakan Saut bahwa kejadian itu awal bulan dan inisial nama pasien SL warga Tembilahan mengalami penyakit struk ringan. Kemudian pada saat itu pasien baru dikirim dari UGD langsung kerawat inap kelas III penyakit dalam, dan seketika sampai diruang rawat inap petugas hendak mengganti input. Akan tetapi jarak petugas mengabil input pengganti agak jauh dari ruang inap sehingga terlambat beberapa menit. Hingga sore hari pasien pindah keruang niero.
“Tidak masalahlah, dan ini juga menjadi masukan dan perbaikan bagi RSUD Puri Husada Tembilahan agar lebih baik lagi dalam hal pelayanan,”lanjutnya.
Pada saat itu, mesti ada darah diselang inpus dan sudah ditangani petugas. Akan tetapi tidak bermasalah bagi pasen, hanya pihak keluarga panik melihat hal itu. (Ayen)
Loading...
loading...