BERITA INFO INHIL - AR (23) pelaku pembunuhan seorang pemuda yang baru dikenalnya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengaku tak terima istrinya dimarahi korban.
Pembunuhan itu dilakukan pelaku terhadap AE (35) di Jalan Belitung Darat, Banjarmasin Barat tak jauh dari rumahnya.
Korban AE yang merupakan warga Pekapuran Raya, Banjarmasin Timur, mendatangi istri pelaku di Jalan Belitung Darat, Banjarmasin Barat.
Maksud kedatangan korban untuk menyampaikan kepada istri pelaku agar keponakannya tidak diajak untuk mabuk lem.
Namun pertemuan itu berujung cekcok antara korban dan istri pelaku.
Melihat istrinya cekcok dengan korban, pelaku lantas emosi dan langsung menikam korban dengan senjata tajam yang dibawanya.
"Saya tak terima istri saya dimarahi oleh dia, saya emosi," singkat AR kepada wartawan di Mapolsek Banjarmasin Barat, Senin (6/7/2020).
Sebelum kejadian, kata AR, korban datang menggunakan sepeda motor dan langsung memarahi istrinya.
"Sakit hati saya istri saya digituin Pak," ungkapnya.
Usai menikam korban, AR lantas kabur membawa serta istrinya dan kerap berpindah-pindah tempat.
Terakhir, pelarian pelaku berhasil diendus polisi dan berhasil ditangkap di Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin saat bersembunyi di rumah tantenya.
"Saya lari ke Batola, abis itu ke Banjarbaru dan terakhir di Tapin, istri saya ikut terus," jelasnya.
Polisi kini mendalami keterlibatan istri pelaku.
Oleh polisi, istri pelaku ditetapkan sebagai saksi karena belum menemukan bukti keterlibatan membunuh korban.
Diberitakan sebelumnya, seorang suami berinisial AR (23) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, membunuh seorang pemuda, AE (35) yang baru dikenalnya.
Pembunuhan itu dilakukan AR lantaran emosi terhadap korban karena korban menuduh istrinya mengajari keponakan untuk mabuk lem.
Korban yang saat itu memarahi istrinya langsung menikam korban di bagian leher sebanyak satu kali.
Menerima serangan dari pelaku, korban tewas di tempat kejadian.
sumber: kompas.com
Pembunuhan itu dilakukan pelaku terhadap AE (35) di Jalan Belitung Darat, Banjarmasin Barat tak jauh dari rumahnya.
Korban AE yang merupakan warga Pekapuran Raya, Banjarmasin Timur, mendatangi istri pelaku di Jalan Belitung Darat, Banjarmasin Barat.
Maksud kedatangan korban untuk menyampaikan kepada istri pelaku agar keponakannya tidak diajak untuk mabuk lem.
Namun pertemuan itu berujung cekcok antara korban dan istri pelaku.
Melihat istrinya cekcok dengan korban, pelaku lantas emosi dan langsung menikam korban dengan senjata tajam yang dibawanya.
"Saya tak terima istri saya dimarahi oleh dia, saya emosi," singkat AR kepada wartawan di Mapolsek Banjarmasin Barat, Senin (6/7/2020).
Sebelum kejadian, kata AR, korban datang menggunakan sepeda motor dan langsung memarahi istrinya.
"Sakit hati saya istri saya digituin Pak," ungkapnya.
Usai menikam korban, AR lantas kabur membawa serta istrinya dan kerap berpindah-pindah tempat.
Terakhir, pelarian pelaku berhasil diendus polisi dan berhasil ditangkap di Kecamatan Bungur, Kabupaten Tapin saat bersembunyi di rumah tantenya.
"Saya lari ke Batola, abis itu ke Banjarbaru dan terakhir di Tapin, istri saya ikut terus," jelasnya.
Polisi kini mendalami keterlibatan istri pelaku.
Oleh polisi, istri pelaku ditetapkan sebagai saksi karena belum menemukan bukti keterlibatan membunuh korban.
Diberitakan sebelumnya, seorang suami berinisial AR (23) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, membunuh seorang pemuda, AE (35) yang baru dikenalnya.
Pembunuhan itu dilakukan AR lantaran emosi terhadap korban karena korban menuduh istrinya mengajari keponakan untuk mabuk lem.
Korban yang saat itu memarahi istrinya langsung menikam korban di bagian leher sebanyak satu kali.
Menerima serangan dari pelaku, korban tewas di tempat kejadian.
sumber: kompas.com
Loading...
loading...