ROKANHILIR, Berita Info Inhil - Tak terima aktifitas eksekusi lahan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT SS diabadikan oleh warga, security yang mengamankan proses eksekusi bersikap arogan hingga menghantam kepala warga Kepenghuluan Bantaian Hilir, Kecamatan Batu Hampar hingga koyak 12 jahitan, pada Rabu (18/3) kemarin.
Korban yang mengalami penganiayaan itu ialah Amri alis Empong (43). Awalnya, Ruslan (66), yang mengaku selaku pemilik lahan menerangkan, dirinya memerintahkan keponakan dan cucunya melihat lahannya itu, apabila terjadi sesuatu hal Ruslan meminta agar cucu memfoto fan memvideokan.
Kendati pada hari itu, mereka mendatangi lokasi karena mendengar PT SS mengeksekusi lahan mereka dengan alat berat ekskavator, lalu Dodi (32), Endri (18) dan cucunya Reza (17) mengabadikan aksi perusahaan lewat video dari handphone. "Saya khawatir, lalu menghubungi Amri alias Empong (43) untuk melihat cucu saya di TKP," kata Ruslan.
Ternyata, dilokasi security menangkap warga yang tak lain masih anak dibawah umur itu dan memborgol tangannya dan menganiaya sehingga Reza (17) mengalami robek di bibir dan memar dibagian punggung.
Mendapat kabar itu, lantas Amri alias Empong mendatangi lokasi PKS yang terletak di Kepenghuluan Lenggadai Hilir, Kecamatan Rimba Melintang itu, hingga akhirnya terjadi cekcok. Security menghantam Amri dengan benda keras sehingga mengenai kepala. Hingga Amri melarikan diri untuk meminta pertolongan ke kantor Kepenghuluan Lenggadai Hilir.
Datuk Penghulu Lenggadai Hilir Sairin, ketika dikonfirmasi Jumat (20/3) pagi membenarkan kejadian tersebut. Saat itu, kebetulan pihaknya tengah bersama Kapolsek Batu Hampar Iptu S Sijabat dan Kapolsek Rimba Melintang Iptu Sodikin.
"Ya benar ada kejadian itu, dia (Empong) datang ke kantor minta tolong. Kebetulan saya sedang diwarung bersama Kapolsek Batu Hampar Iptu Sijabat dan Kapolsek Rimba Melintang Iptu Sodikin," kata Sairin di kantornya.
Dikisahkan Sairin, saat itu Amri alias Empong datang dengan kondisi berdarah-darah dibagian kepala. Lantas, Sairin membawa Empong ke klinik untuk diobati. Sementara itu, Empong meminta tolong bahwa masih ada orang dilokasi yang diborgol security.
Lanjut Sairin, maka bersama kedua Kapolsek Sijabat dan Sodikin lalu mendatangi lokasi. Dilokasi benar adanya yang disebutkan Empong, ada anak di bawah umur yang diborgol dengan posisi tangan di belakang.
"Lalu saya minta sama kedua Kapolsek untuk ke lokasi. Benar ada anak-anak di sana diborgol dipanasan. Selebihnya saya serahkan ke polisi," sebut Sairin.
Terpisah, Kapolres Rohil AKBP Muhammad Mustofa SIK MSi melalui Kasat Reskrim Polres Rohil AKP Faris Sanjaya SIK mengatakan, bahwa kasus tersebut saat ini tengah ditangani pihaknya. Dan saat ini masih dalam proses penyelidikan.
"Masih proses penyelidikan. Penyidik kami masih bekerja," ucapnya singkat melalui pesan singkat WhatsApp.
Kemudian itu, Camat Rimba Melintang H Darsono mengimbau kepada lapisan masyarakat Lenggadai Hilir tidak terprovokasi terkait masalah ini. Biarkan proses hukum berjalan di Polres Rohil dan biarkan masalah sengketa lahan berproses di pengadilan.
"Saya harap kita semua tidak terpancing terkait masalah ini. Cukup yang sudah terjadi, jangan pula terprovokasi. Biarkan proses hukumnya berjalan. Sekarang sudah ditangani Polres Rohil dan soal lahannya biar diselesaikan oleh pengadilan," tutup Darsono. (Dgt)