PEKANBARU, Berita Info Inhil - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengajukan permintaan masker dan vitamin kepada pemerintah pusat untuk menghadapi wabah virus Corona (Covid 19) dan menghadapi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Pasalnya dalam beberapa minggu terakhir, masker di apotek-apotek yang ada di wilayah Riau mulai langka. Jika pun ada harganya sudah melambung tinggi dan tidak wajar.
"Kekhawatiran masyarakat tertular dengan virus covid-19 ini yang mengakibatkan masyarakat berburu masker. Sekarang masker di Riau yang ada di apotek sudah habis diburu masyarakat, kalaupun ada pasti harganya lebih mahal," ujat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, saat ditemui, Rabu (11/3/2020).
"Kita sudah meminta kepada Kemenkes RI untuk kebutuhan daripada masker ini. Karena Riau memiliki 2 permasalahan, selain virus corona, Riau juga dilanda asap Karhutla. Vitamin-vitamun juga kita minta apabila dibutuhkan,” tambah Mimi.
Dijelaskan Mimi, selama 2 bulan awal pada tahun 2020, ada 4 Kabupaten/Kota di Riau yang sudah terpapar oleh asap karhutla, yaitu Kabupaten Meranti, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Rokan Hilir.
"Maka oleh karena itu, kami mengharap sangat adanya distribusi masker ke Provinisi Riau dari Pemerintah Pusat untuk antisipasi terjadinya kedua kasus yang merebak saat ini," jelasnya.
Sementara itu, terkait dengan kasus suspect Covid-19 yang berada di wilayah Riau sudah mencapai 9 orang. Mimi mengatakan, saat ini seluruh pasien suspect Covid-19 telah diobsevasi dan diisolasi di rumah sakit, baik yang ada di Pekanbaru, Dumai, Bengkalis, dan Inhil.
“Pasien suspect sudah mendapatkan perawatan tim medis di rumah sakit. Bahkan sudah ada yang mulai membaik. Tapi masih diisolasi sampai hasil swap kita terima dari tim labfor Kemenkes,” ungkap Mimi.
“Riwayatnya pasien yang suspect ini pernah bepergian ke luar negeri. Ada yang pasien baru pulang umrah dan yang bekerja di Malaysia, atau sebagai anak buah kapal dari negara terjangkit Covid-19,” ungkapnya.