BERITA INFO INHIL - Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka-bukaan terkait gaji yang diterimanya saat menjabat sebagai Komut Pertamina maupun Gubernur DKI Jakarta.
Secara besaran bersih yang diterima, dia mengakui digaji lebih banyak sebagai Komut Pertamina. Ahok mengatakan, bisa mendapatkan gaji bersih sebesar Rp170 juta tiap bulannya.
"Kalau gajinya Gubernur kan cuma Rp7 juta lebih sebulan, tunjangan buat makan Rp30 juta, memang ada mobil, sopir, tapi kan tidak bisa kita dapat. Kalau di pertamina, kita bisa dapat Rp170 juta," ujar Ahok dalam wawancara live instagram @kickandyshow dikutip Minggu, 28 Juni 2020.
Meski mengakui gaji sebagai Komisaris Pertamina lebih besar, Ahok menilai lebih enak menjadi Gubernur DKI Jakarat. Dia pun menyebutkan alasannya bahwa Gubernur bisa lebih berperan membantu orang kurang mampu dan memiliki dana operasional tersendiri.
"Kalau Gubernur lebih enak, dana operasional Rp3 miliar sebulan untuk bantu orang miskin. Kalau sendiri bisa Rp4 miliar lebih dana operasional gubernur sebulan," kata dia.
Ahok mencontohkan, banyak ijazah anak-anak DKI Jakarta yang tersangkut alias belum bisa diterima karena belum membayar uang sekolah.
"Kan ada yang ijazahnya nyangkut, kalau itu kasih aja (bantuan). Ya, kalau komisaris kan tidak ada dana itu,” tutupnya. (viva)
Secara besaran bersih yang diterima, dia mengakui digaji lebih banyak sebagai Komut Pertamina. Ahok mengatakan, bisa mendapatkan gaji bersih sebesar Rp170 juta tiap bulannya.
"Kalau gajinya Gubernur kan cuma Rp7 juta lebih sebulan, tunjangan buat makan Rp30 juta, memang ada mobil, sopir, tapi kan tidak bisa kita dapat. Kalau di pertamina, kita bisa dapat Rp170 juta," ujar Ahok dalam wawancara live instagram @kickandyshow dikutip Minggu, 28 Juni 2020.
Meski mengakui gaji sebagai Komisaris Pertamina lebih besar, Ahok menilai lebih enak menjadi Gubernur DKI Jakarat. Dia pun menyebutkan alasannya bahwa Gubernur bisa lebih berperan membantu orang kurang mampu dan memiliki dana operasional tersendiri.
"Kalau Gubernur lebih enak, dana operasional Rp3 miliar sebulan untuk bantu orang miskin. Kalau sendiri bisa Rp4 miliar lebih dana operasional gubernur sebulan," kata dia.
Ahok mencontohkan, banyak ijazah anak-anak DKI Jakarta yang tersangkut alias belum bisa diterima karena belum membayar uang sekolah.
"Kan ada yang ijazahnya nyangkut, kalau itu kasih aja (bantuan). Ya, kalau komisaris kan tidak ada dana itu,” tutupnya. (viva)
Loading...
loading...