BERITA INFO INHIL - Presiden Joko Widodo menyoroti kasus positif virus corona (Covid-19) yang semakin bertambah di beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan beberapa hari belakangan kasus positif Covid-19 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, contohnya di DKI Jakarta yang tembus rekor 404 kasus tambahan pada Minggu (12/7).
Jokowi menyebut ada tiga hal utama yang harus dilakukan menyikapi kenaikan covid-19 yang terus terjadi. Ketiga 'jurus' itu meliputi tracing, testing, dan treatment.
"Ada tiga hal yang ingin saya sampaikan, yaitu tetap pada concern kita memasifkan 3T, tracing, testing, treatment. Prioritas di 8 provinsi yaitu Jatim, DKI, Jabar, Sulsel, Jateng, Sumut, Papua," kata Jokowi saat membuka ratas terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (13/7).
Jokowi meminta agar jumlah tes PCR lebih ditingkatkan, hal ini juga sejalan dengan penambahan jumlah laboratorium di beberapa daerah. Tak hanya itu, dia juga ingin agar laboratorium mobile lebih diperbanyak.
"Yang kita harapkan target sesuai yang saya sampaikan tercapai 30 ribu," kata Jokowi.
Hal serupa yakni peningkatan juga harus dilakukan berkaitan dengan tracing untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP).
Jokowi juga mengingatkan agar isolasi mandiri sekaligus fasilitas rumah sakit harus lebih ditingkatkan. Hal ini berkaitan dengan jumlah APD, obat-obatan, hingga ventilator di wilayah-wilayah dengan kasus positif Covid-19 yang semakin bertambah.
"Kalau memang kekurangan ini (fasilitas kesehatan) agar Kemenkes dapat sampaikan ke Menteri PU untuk diselesaikan," kata dia.
"Prioritas di delapan Provinsi yaitu Jatim, DKI, Jabar, Sulawesi, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Papua," kata dia.
Selanjutnya, Jokowi ingin jajarannya melakukan pengendalian di wilayah perbatasan. Terutama transportasi lintas wilayah.
"Pengendalian wilayah perbatasan dan perjalanan serta transportasi lintas wilayah ini betul-betul jadi perhatian lagi. Sama imported case dari luar negeri juga meningkat," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Terakhir, dia meminta jajarannya melakukan komunikasi yang dapat dipercaya masyarakat. Komunikasi itu harus berbasis ilmu pengetahuan, sains, dan data.
"Terus kita beri tekanan mengenai komunikasi yang pattisipatif, yang membangun kepercayaan, trust yang berbasis ilmu pengetahuan, sains dan data sains, guna membangkitkan partisipasi masyarakat terutama yang rentan," katanya.
Dia juga ingin para menterinya kembali memasifkan sosialisasi penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan cuci tangan.
"Saya dapat laporan di Jatim 70 persen masyarakat tidak gunakan masker. Ini mobilisasi yang saya ingin di TNI, Polri, ormas, relawa,n tokoh ikut kampanyekan ini sekaligus melakukan pengawasannya," ucap Jokowi.
Diketahui, dalam laporan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 mencatat peningkatan kasus positif Covid-9 per Minggu (12/7) kemarin mencapai angka 75.699 kasus.
Dari jumlah itu, sebanyak 35.638 orang dinyatakan sembuh dan 3.606 orang lainnya meninggal dunia. (cnn)
Jokowi menyebut ada tiga hal utama yang harus dilakukan menyikapi kenaikan covid-19 yang terus terjadi. Ketiga 'jurus' itu meliputi tracing, testing, dan treatment.
"Ada tiga hal yang ingin saya sampaikan, yaitu tetap pada concern kita memasifkan 3T, tracing, testing, treatment. Prioritas di 8 provinsi yaitu Jatim, DKI, Jabar, Sulsel, Jateng, Sumut, Papua," kata Jokowi saat membuka ratas terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (13/7).
Jokowi meminta agar jumlah tes PCR lebih ditingkatkan, hal ini juga sejalan dengan penambahan jumlah laboratorium di beberapa daerah. Tak hanya itu, dia juga ingin agar laboratorium mobile lebih diperbanyak.
"Yang kita harapkan target sesuai yang saya sampaikan tercapai 30 ribu," kata Jokowi.
Hal serupa yakni peningkatan juga harus dilakukan berkaitan dengan tracing untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP).
Jokowi juga mengingatkan agar isolasi mandiri sekaligus fasilitas rumah sakit harus lebih ditingkatkan. Hal ini berkaitan dengan jumlah APD, obat-obatan, hingga ventilator di wilayah-wilayah dengan kasus positif Covid-19 yang semakin bertambah.
"Kalau memang kekurangan ini (fasilitas kesehatan) agar Kemenkes dapat sampaikan ke Menteri PU untuk diselesaikan," kata dia.
"Prioritas di delapan Provinsi yaitu Jatim, DKI, Jabar, Sulawesi, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Papua," kata dia.
Selanjutnya, Jokowi ingin jajarannya melakukan pengendalian di wilayah perbatasan. Terutama transportasi lintas wilayah.
"Pengendalian wilayah perbatasan dan perjalanan serta transportasi lintas wilayah ini betul-betul jadi perhatian lagi. Sama imported case dari luar negeri juga meningkat," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Terakhir, dia meminta jajarannya melakukan komunikasi yang dapat dipercaya masyarakat. Komunikasi itu harus berbasis ilmu pengetahuan, sains, dan data.
"Terus kita beri tekanan mengenai komunikasi yang pattisipatif, yang membangun kepercayaan, trust yang berbasis ilmu pengetahuan, sains dan data sains, guna membangkitkan partisipasi masyarakat terutama yang rentan," katanya.
Dia juga ingin para menterinya kembali memasifkan sosialisasi penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker dan cuci tangan.
"Saya dapat laporan di Jatim 70 persen masyarakat tidak gunakan masker. Ini mobilisasi yang saya ingin di TNI, Polri, ormas, relawa,n tokoh ikut kampanyekan ini sekaligus melakukan pengawasannya," ucap Jokowi.
Diketahui, dalam laporan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 mencatat peningkatan kasus positif Covid-9 per Minggu (12/7) kemarin mencapai angka 75.699 kasus.
Dari jumlah itu, sebanyak 35.638 orang dinyatakan sembuh dan 3.606 orang lainnya meninggal dunia. (cnn)
Loading...
loading...