BERITA INFO INHIL - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menunjuk panglima untuk melakukan masirah kubra (aksi besar-besaran) apabila setelah pertemuan dengan MUI dengan DPR tidak menemukan hasil terkait pembahasan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Wakil ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi mengatakan, hal ini ditempuh apabila upaya persuasif sudah tidak dapat lagi dilakukan.
Link Banner
“Kami gunakan masirah kubra yang memiliki arti dalam yaitu berjuang di jalan Allah untuk mendapatkan Ridha Allah. Jangan sampai ketika malam hari orang sedang tidur, pembahasan itu disahkan, naudzubillah min dzalik, kami akan rapat dan di dalam rapat itu harus ada orang yang kuat untuk melakukan masirah kubra, kalau dulu ada 212, kita skalanya nasional dari semua provinsi,” ujarnya dalam webinar, Sabtu (20/6/2020) kemarin.
“Kalau menghadapi penista agama kita bisa menghadirkan massa yang banyak, ini akan kita hadirkan jumlah massa besar dari seluruh provinsi. Isy kariman au mut syahidan (hidup mulia atau mati syahid), slogan ini yang akan kita pakai dari hati,” tambahnya.
Dia meminta Ormas yang siap untuk melakukan upaya konkrit jika RUU HIP benar-benar disahkan pembahasannya. Ini demi kebaikan bangsa Indonesia dan generasi mendatang.
“Kalau kita ingin nahyi munkar, ulama-ulama yang melakukan nahyi munkar harus siap dikucilkan. Karena itu, ada tiga hal yang dilakukan oleh kuffar, pertama membuat anda tidak bisa bergerak atau memenjarakan, kedua membunuh, baik membunuh sumber pendapatan dan ketiga akan dikeluarkan dengan berbagai cara,” ucapnya.
Dia menilai pembahasan itu akan menghabiskan waktu yang banyak. Menurutnya, lebih baik waktu yang ada digunakan untuk hal-hal yang strategis.
Kata dia, agar maklumat ini sampai ke masyarakat, pihaknya meminta semua media mensosialisasikan maklumat ini.
MUI juga melakukan koordinasi dengan seluruh Ormas se-Indonesia. Hari ini, tutur dia, hampir 200 Ormas memberikan dukungan terkait pemberhentian pembahasan RUU HIP.
“Kami berharap ke depan ada video-video yang diunggah, seperti Kota Bogor sudah mengunggah video penolakan RUU HIP,” ucapnya.
Disisi lain kata dia, dalam proses legislasi di DPR, MUI mengadakan berbagai lobi dengan DPR. Termasuk dengan wakil presiden KH Ma’ruf Amin.
“Kami tidak minta ke Wapres agar pembahasannya ditunda, tapi dihentikan. Alhamdulillah sampai saat ini dukungan terus mengalir dan selanjutnya kami akan bertemu dengan pemerintah dalam hal ini presiden,” katanya.
Dia juga mengkritik sikap Presiden Jokowi yang bilang tidak tahu apa-apa. Bagi dia, tidak pantas orang nomor satu di Indonesia menjawab tidak tahu apa-apa ketika ditanya sesuatu yang berkembang apalagi menjadi polemik.
Sumber: porostimur
Wakil ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi mengatakan, hal ini ditempuh apabila upaya persuasif sudah tidak dapat lagi dilakukan.
Link Banner
“Kami gunakan masirah kubra yang memiliki arti dalam yaitu berjuang di jalan Allah untuk mendapatkan Ridha Allah. Jangan sampai ketika malam hari orang sedang tidur, pembahasan itu disahkan, naudzubillah min dzalik, kami akan rapat dan di dalam rapat itu harus ada orang yang kuat untuk melakukan masirah kubra, kalau dulu ada 212, kita skalanya nasional dari semua provinsi,” ujarnya dalam webinar, Sabtu (20/6/2020) kemarin.
“Kalau menghadapi penista agama kita bisa menghadirkan massa yang banyak, ini akan kita hadirkan jumlah massa besar dari seluruh provinsi. Isy kariman au mut syahidan (hidup mulia atau mati syahid), slogan ini yang akan kita pakai dari hati,” tambahnya.
Dia meminta Ormas yang siap untuk melakukan upaya konkrit jika RUU HIP benar-benar disahkan pembahasannya. Ini demi kebaikan bangsa Indonesia dan generasi mendatang.
“Kalau kita ingin nahyi munkar, ulama-ulama yang melakukan nahyi munkar harus siap dikucilkan. Karena itu, ada tiga hal yang dilakukan oleh kuffar, pertama membuat anda tidak bisa bergerak atau memenjarakan, kedua membunuh, baik membunuh sumber pendapatan dan ketiga akan dikeluarkan dengan berbagai cara,” ucapnya.
Dia menilai pembahasan itu akan menghabiskan waktu yang banyak. Menurutnya, lebih baik waktu yang ada digunakan untuk hal-hal yang strategis.
Kata dia, agar maklumat ini sampai ke masyarakat, pihaknya meminta semua media mensosialisasikan maklumat ini.
MUI juga melakukan koordinasi dengan seluruh Ormas se-Indonesia. Hari ini, tutur dia, hampir 200 Ormas memberikan dukungan terkait pemberhentian pembahasan RUU HIP.
“Kami berharap ke depan ada video-video yang diunggah, seperti Kota Bogor sudah mengunggah video penolakan RUU HIP,” ucapnya.
Disisi lain kata dia, dalam proses legislasi di DPR, MUI mengadakan berbagai lobi dengan DPR. Termasuk dengan wakil presiden KH Ma’ruf Amin.
“Kami tidak minta ke Wapres agar pembahasannya ditunda, tapi dihentikan. Alhamdulillah sampai saat ini dukungan terus mengalir dan selanjutnya kami akan bertemu dengan pemerintah dalam hal ini presiden,” katanya.
Dia juga mengkritik sikap Presiden Jokowi yang bilang tidak tahu apa-apa. Bagi dia, tidak pantas orang nomor satu di Indonesia menjawab tidak tahu apa-apa ketika ditanya sesuatu yang berkembang apalagi menjadi polemik.
Sumber: porostimur
Loading...
loading...